BeritaLiputan UtamaMetropolitanOlahraga

Pimda 50 Tapak Suci Menggelar Kejuaraan Tingkat SD-SMA Se DKI Jakarta

Shares

Jakarta Utara, JurnalUtara.com – Pimda Daerah 50 Kota Jakarta Utara Perguruan Seni Beladiri Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah sejak kemarin hingga hari ini (27-28/12/2023) menggelar kejuaraan tingkat usia SD-SMP “PIMDA 50 CUP”, di Masjid Raya Al Husna, Tanjung Priok Jakarta Utara.

Kejuaraan ini dimaksudkan untuk mengembangkan minat siswa-siswa pada olah raga seni bela diri asli Indonesia, yakni pencak silat, dan penjaringan calon atlit binaan, sekaligus sebagai kegiatan mengisi liburan. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Penyelenggara, Susapto, di tengah kejuaraan berlangsung. Menurutnya, kejuaraan ini diikuti peserta sebanyak 200 anak-anak dan remaja usia SD hingga SMA, meliputi 9 kelas putra dan 9 kelas putri.

“PIMDA 50 CUP ini merupakan salah satu program kegiatan Pimda Kota Jakarta Utara. Dari sini kami menjaring atlit binaan Pimda. Seluruh peserta berasal dari siswa-siswi Perguruan Seni Beladiri Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah se DKI Jakarta,” ungkap Susapto yang lebih dikenal sebagai Kak Sapto.

Menurut Sapto, kejuaraan-kejuaraan ini penting untuk meningkatkan minat dan semangat para remaja untuk membangun prestasi di dunia oleh raga pencak silat. Sebagai cabang olah raga bela diri asli Indonesia, Pencak silat harus terus dilestarikan di tanah asalnya.

“Jangan sampai malah nanti prestasinya kalah oleh atlit-atlit manca negara. Selain itu kita juga harus bisa membawa pencak silat ke dunia internasional. Dipertandingkan di Asian Games bahkan Olimpiade,” jelas Sapto.

Hal senada juga disampaikan oleh penggiat olah raga Mira Dallima. Menurut Mira kejuaraan olah raga, khususnya pencak silat, harus terus ditingkatkan frekuansi penyelenggaraannya. Menurut wanita yang akrab dipanggil sebagai Mira ini, pencak silat harus benar-benar menjadi ikon utama olah raga bela diri di Nusantara. Seluruh generasi muda harus bangga memiliki olah raga tradisi asli Indonesia yang mulai mendunia.

Para peserta berfoto bersama, Ibu Mira Dallima berjongkok paling kiri

“Generasi Muda Indonesia harus bangga memiliki tradisi beladiri asli yang mulai mendunia. Selain selalu ditetapkan sebagai cabang olah raga yang dipertandingkan di SEA Games sejak 1987, Pencak silat juga telah diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh UNESCO pada tahun 2019,” jelas Mira Dallima, di tengah kesibukannya berkampanye di dapil 3 meliputi Kecamatan Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan sebagai calon legislatif DPRD Provinsi DKI Jakarta, namun masih sempat hadir di kejuaraan.

Lebih lanjut Mira menjelaskan bahwa selain untuk mempromosikan seni bela diri tradisional Indonesia dan meningkatkan keterampilan dan prestasi para atlet muda, penyelenggaraan kejuaraan pencak silat juga membentuk kepribadian yang ksatria, berani, adil, disiplin, serta bertanggung jawab yang tinggi dalam diri para peserta.

Tapak Suci Putera Muhammadiyah

“Apalagi Tapak Suci yang merupakan putera Muhammadiyah. Tentu memiliki nilai tambah lain selain yang sudah saya jelaskan. Apa itu ya… seperti peningkatan iman dan islamnya, akhlaq atau moral, serta attitude para peserta didiknya,” urai caleg partai nomer 12, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nomor Urut 9, dengan semangat.

Susapto (paling kiri) dan Mira Dallima (ke-4 dari kanan berjaket merah hitam, kerudung hitam) bersama Ketua PD Muhammadiyah Jakarta Utara, Bpk. Lahudin (sebelah kiri Mira) dan jajaran Pimda 50 Tapak Suci.

Mira yang merasa sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Tapak Suci. Mira sendiri berkomitmen untuk terus bersama-sama membesarkan Tapak Suci Putera Muhammadiyah.

“Sebenarnya kan bukan hanya saya yang kebetulan suaminya bekas atlit silat dari Tapak Suci, melainkan semua warga persyarikatan itu berlomba-lomba dalam kebajikan, dalam berkhidmat kepada Muhammadiyah, yang akhirnya akan meningkatkan kontribusi Muhammadiyah kepada bangsa dan negara yang saat inipun sudah sangat besar,” jawabnya terkait komitmen ke depan.

“Jadi gak jadi anggota DPRD, saya dan suami berkomitmen untuk mendorong kemajuan Tapak Suci di Jakarta Utara. Tapi pastinya akan jauh lebih enak kalau jadi, karena bisa membantu secara pribadi apalagi secara jabatan,” tutup Mirra Dallima.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shares

Masuk

Daftar

Setel Ulang Kata Sandi

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email, anda akan menerima tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.