Ramadhan di Kampung Arab Krukut Kota Jakarta Barat
Jakarta-jurnalutara.com. Ramadhan di Kampung Arab Krukut Kecamatan Taman Sari, yang juga merupakan salah satu kampung Arab di Kota Administrasi Jakarta Barat, kegiatan Ramadan 2024 yang dilaksanakan oleh Pengurus Masjid Al Mubarok Krukut Jakarta Barat cukup banyak, mulai dari Takjil, Tarwih sampai dengan I’tikaf dan Shalat Id.
Berdasarkan informasi dari Ketua DKM Masjid Al Mubarok Am Yakim, kegiatan Ramadhan tersebut sebagai wujud sinergi dan hubungan baik dengan para donatur. Pihaknya juga menyampaikan akan diadakan I’tikaf selama 10 hari di akhir Ramadhan. Kegiatan tersebut dilakukan 10 hari full dan fokus tidak bolak balik selama mengikuti program I’tikaf.
Berdasarkan liputan kami dilapangan Takjil terdiri dari makanan ringan seperti gorengan dan lontong seperti makanan khas Betawi. Namun menu yang tentunya tidak terlupakan yaitu kurma basah 1 porsi untuk setiap jamaah yang berbuka. Berbuka dengan kurma merupakan kebiasaan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang hingga saat ini menjadi sunnah bagi berbuka puasa.
Kegiatan Ramadan diisi dengan pemberian santunan kepada fakir miskin setelah terkumpul zakat fitrah dari Muzakki (orang yang menunaikan zakat).
Selain itu pembagian takjil di Masjid Al Mubarok Krukut sangat tertib. Hal itu didukung oleh para panitia yang memadai sehingga dapat melayani seluruh jamaah dengan rapih dan tertib tanpa berdesak desakan.
Sementara itu, makan malam disedia tersendiri berbeda dengan menu takjil dengan varian yang beragam setiap harinya. Itu sesuai dengan pemberian dari donatur.
Kegiatan yang tidak kalah ramai yaitu Tarwih berjamaah dengan bacaan surat surat panjang per-Juz. Bacaan imam seperti bacaan imam di Masjid Nabawi Madinah Al Munawwarah, dimana dibaca dengan tartil.
Kemudian kegiatan I’tikaf pada 10 terakhir Ramadan dilaksanakan dengan kouta tertentu mengingat antusias yang sangat banyak dari jamaah sehingga baik dari warga Taman Sari, Kelurahan Krukut maupun dari luar.
Hadir pada kesempatan Ramadhan ini sejumlah jamaah yang berasal dari warga Krukut (wilayah setempat) dan dari luar Krukut. Masyarakat atau warga setempat dan jamaah masjid lebih diprioritaskan untuk mengikuti program I’tikaf.***A.Haikal
