Masyarakat RBU Unjuk Rasa Tuntut TPS Sampah Rawa Badak Utara Ditutup
Jakarta, Jurnalutara.com – Sejumlah warga yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Rawa Badak Utara melalukan aksi unjuk rasa tuntut TPS di wilayahnya ditutup karena menimbulkan bau menyengat karena sampah menumpuk terihat kotor dan kumuh dan unjuk rasa dilakukan di lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Rawabadak Utara di bilangan Kali Sunter Senin (24/2/25).
TPS3R (Tempat Pengelolaan Sementara Reduce Reuse Recycle) yang terletak di RW.09 Kelurahan Rawabadak Utara dan berdiri antara 2 RPTRA yakni RPTRA Bogasari dan RPTRA Radar Pembangunan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat karena penumpukan sampah begitu lama menimbulkan bau yang tidak sedap dan lingkungan terkesan kotor dan kumuh. Masyarakat sudah muak dengan janji-janji dari Kasatpel maupun Kasudin LH dan aksi ini merupakan puncak dari kekecewaan dan kemarahan masyarakat Rawabadak Utara.
Hal ini disampaikan oleh perwakilan warga Yusron Jainuri mengatakan tujuan aksi ini untuk mengingatkan kepada Pemkot Jakarta Utara agar mengkaji ulang keberadaan TPS 3R di RBU ini yang menampung sampah dari 6 wilayah kelurahan yang ada di Kecamatan Koja.
“Kami sampaikan ini karena masyarakat sudah marah dan jika ada yang menentang tuntutan kami kita lawan” Ujar Yusron seorang aktifis di Jakarta Utara.
Sementara Gammara Zulhafizhadi Ketua LMK RBU meminta agar Pemerintah Kota Jakarta Utara menutup TPS3R ini karena wilayah kami bukan tempat penampungan sampah. Dia juga meminta dilakukan Audit Forensik Proyek Pembangunan TPS3R dan dibentuk Tim terkait penanganan sampah ini.
“Kami ingin ini ada tindak lanjut jika tidak kami akan mengerahkan warga lebih banyak lagi” ancam Gams panggilan akrabnya.
Tokoh masyarakat Apek Saiman Ketua Komju yang juga warga Rawabadak Utara turut serta dalam unjuk rasa tersebut menyampaikan sudah banyak keluhan dari masyarakat terkait imbas dari keberadaan TPS3R ini diantaranya lingkungan terlihat kumuh dan kotor, juga dampak dari menumpuknya sampah tersebut disinyalir banyaknya kasus ISPA, TBC dan Stanting ditengah-tengah masyarakat.
“Kami minta ini segera di benahi, jika tidak kami khawatir akan timbul kegaduhan di tengah-tengah masyarakat ” tandas Apek.
Menanggapi hal ini Kasatpel LH Kecamatan Koja Edy Mulyanto menyampaikan penanganan sampah di TPS3R Rawabadak Utara ini kami kerahkan 7 sampai 8 Truk armada pengangkut sampah. Kedepan akan menambah dengan menurunkan 5 unit armada truk dan kami menambah 2 sift tenaga pengolahan sampah agar antara volume sampah dan pengelolaannya seimbang dan tidak terjadi penumpukan.
Tentunya kami akan merespon tuntutan dari masyarakat ini termasuk soal adanya isu pungli di lokasi TPS kami akan pasang CCTV dan bila kami kami temukan kami akan tindak tegas. Dalam hal dibentuk Tim Penangan Sampah ini kami setuju dan akan rapatkan bersama-sama nanti.