Diduga Lecehkan Nilai Adat Betawi Flyer Kebaya Encim Disbud DKI Tuai Kecaman

Jakarta, Jurnalitara.com – Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menuai kecaman setelah flyer acara Flashmob Berlenggok Berkebaya yang mereka sebar ke publik dianggap melecehkan nilai adat Betawi. Flyer menampilkan seorang model mengenakan kebaya encim tanpa lengan yang menampakkan bagian ketiak, memicu kemarahan masyarakat adat yang menilai visual tersebut jauh dari nilai kesopanan yang melekat pada budaya Betawi.

Sorotan tajam datang dari Amalia Yusuf, aktivis perempuan Betawi sekaligus warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia menilai flyer tersebut bukan sekadar kesalahan estetika, tetapi bentuk nyata dari degradasi budaya yang dilakukan oleh lembaga resmi negara.

“Kebaya encim itu simbol kehormatan perempuan Betawi. Bukan untuk dipakai sembarangan dalam bentuk yang justru merendahkan maknanya. Ini bukan pelestarian, ini penodaan,” tegas Amalia dalam pernyataannya pada media, Rabu (24/7/2025).

Menurutnya, kebaya encim memiliki filosofi luhur tentang adab, anggun, dan kesantunan. Menampilkan model dengan potongan busana yang terbuka dianggap mencederai nilai-nilai tersebut. Ia menyebut apa yang dilakukan Dinas Kebudayaan DKI sebagai bentuk “ketidaktahuan yang dipaksakan tampil”.

“Kalau tidak paham makna budaya, pelajari dulu sebelum mengklaim sedang melestarikannya. Jangan bawa institusi negara ke dalam jebakan promosi yang asal-asalan,” lanjutnya.

Amalia mendesak Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Betawi, serta mencabut seluruh materi publikasi yang dinilai menyinggung dan merendahkan makna pakaian adat.

“Ini soal harga diri. Kami bukan komunitas festival, kami pemilik budaya. Jangan abaikan suara kami,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta belum memberikan keterangan resmi atas kontroversi tersebut.