Di Jakarta Masih Ada Kelurahan Yang BAB Sembarangan Terbanyak di Jakut

Berita113 Dilihat
banner 468x60

Jakarta, Jurnalutara.com – Sembilan Kelurahan di Jakarta Masih BAB Sembarangan, Terbanyak di Jakut. Pemerintah Provinsi Jakarta mencatat masih ada sembilan kelurahan di Jakarta yang warganya belum memiliki akses ke jamban layak dan masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS). Wakil Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, sekitar 850 kepala keluarga (KK) belum memiliki fasilitas sanitasi yang memadai.

“Masih ada sembilan kelurahan yang masih ada locus buang air besar sembarangannya,” ucap Dwi saat ditemui dalam acara peletakan batu pertama pembangunan septic tank komunal di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (28/7/2025).

banner 336x280

Jakarta Utara: 4 kelurahan Jakarta Barat: 2 kelurahan Jakarta Timur: 2 kelurahan Jakarta Selatan: 1 kelurahan Menurut Dwi, permasalahan ini kerap terjadi di wilayah padat penduduk yang tidak memiliki cukup lahan untuk membangun septic tank pribadi maupun MCK komunal. Untuk mengatasi hal ini, Pemprov Jakarta menggandeng berbagai pihak, seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Kesehatan, lurah, dan camat, untuk bekerja sama dengan warga mencari solusi.

Bila ada lahan, pemerintah bakal membangun septic tank komunal. Namun, jika tidak memungkinkan, maka dilakukan intervensi di tingkat rumah tangga. Dwi menambahkan, apabila pembangunan tidak dapat dilakukan segera, akan dibuat kesepakatan bersama mengenai tenggat waktu penyelesaian masalah sanitasi tersebut.

Gubernur Jakarta Pramono Anung yang hadir dalam acara peletakan batu pertama di Rusunami Bidara Cina menyebutkan, persoalan buang air besar sembarangan masih menjadi perhatian utama pemerintah. “Persoalan buang air besar sembarangan ini masih menjadi persoalan yang mendapatkan perhatian kita Pemprov Jakarta, walaupun dibandingkan daerah lainnya sebenarnya di Jakarta sudah relatif cukup rendah,” ucap Pramono. Proyek pembangunan septic tank ini turut melibatkan dukungan pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan juga partisipasi swadaya dari warga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *