Partai Demokrat Blokir Penunjukan 130 Calon Eksekutif Yang Diusulkan, Presiden Sebut Pemalakan Politik.

banner 468x60

Internasional, JurnalUtara.com – Partai Demokrat memblokir 130 calon usulan presiden untuk posisi eksekutif, mendapat kecaman Presiden sebagai pemalakan politik. Sebagaimana dirilis oleh Hellenic Daily News (HDN) pada hari Senin (4/8), Partai Demokrat menolak untuk mengizinkan prosedur jalur cepat.

Penolakan ini menyebabkan 130 calon eksekutif yang diusulkan, termasuk Kimberly Guilfoyle sebagai duta besar untuk Yunani yang baru, belum menerima persetujuan akhir Senat dan harus menempuh pemungutan suara dalam setiap kasus. Yang mendapat reaksi Presiden Trump sebagai “pemalakan politik”.

banner 336x280

“Pemerasan politik”, kecam presiden Amerika. Kecaman itu langsung mendapat balasan dari Chuck Schumer dengan smes keras.

“Kandidat-kandidat yang tidak kompeten”, balas Senator dari New York yang bernama lengkap Charles Ellis Schumer, politisi senior Partai Demokrat.

Kimberly Guilfoyle, mantan pembawa berita dan rekan dekat Donald Trump ini merupakan salah satu dari sekitar 130 kandidat Gedung Putih untuk posisi eksekutif senior yang konfirmasinya tertunda karena penolakan Partai Demokrat tersebut. Senat menangguhkan pekerjaannya untuk reses musim panas tanpa mengonfirmasi nominasi, memperpanjang perkembangan hingga setidaknya akhir September.

“Guilfoyle adalah korban lain dari perang politik yang dilancarkan Partai Demokrat terhadap Presiden Trump,” kata sumber di Washington yang memiliki akses ke staf Partai Republik.

HDN juga melansir informasi dari pejabat Partai Demokrat, bahwa penundaan dalam mengonfirmasi para kandidat bertindak sebagai penyeimbang terhadap strategi agresif Trump dalam menempatkan orang-orang dengan kriteria partai semata pada posisi-posisi penting, tanpa proses seleksi yang memadai.

“Trump mencoba mengintimidasi kami, mengancam kami, mengutuk kami — tetapi dia tidak akan mendapatkan apa pun. Banyak kandidat yang dia usulkan tidak memadai, ada masalah yang terbongkar, atau sekadar tidak kompeten”, info pejabat tersebut.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *