Syifa Bergerak Dari Jakarta Utara Untuk DPD RI Yang Amanah Dan Bermanfaat

Jakarta, JurnalUtara.com – Syifa Awalia S.Pd.I., S.E.Sy. MM biasa disapa Syifa merupakan Calon Anggota  Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI No.Urut 21 Daerah Pemilihan Propinsi DKI Jakarta. Syifa kesehariannya adalah seorang Ibu rumah tangga, dosen tetap yang juga menjabat sebagai Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) PTDII Jakarta dan Anggota FKDM Prov. DKI Jakarta.

Jenjang pendidikan dilaluinya dengan mulus dari mulai  S1 Pendidikan Agama Islam STAI PTDII Lulus 2009, kemudian S2 Manajemen SDM di Universitas Islam Jakarta Lulus 2012, S1 Hukum Ekonomi Syariah STAI PTDI Lulus 2014 dan S3 Manajemen Syariah UIN Jakarta, on going.

Wanita kelahiran Purwokerto 9 April 1987 yang punya hobi baca buku, nonton dan berkuda, sang motivator Indonesia yang juga dalam giatnya sering mengisi seminar-seminar, diskusi dan event keilmuan, merasa optimis untuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI satu-satunya Calon Senator dari Jakarta Utara yang responsif dan bertanggung jawab, sesuai karakternya yang tegas dan lugas namun sangat bersahabat, dirasakan ketika ia menerima Jurnal Utara.com di ruang kerjanya. Senin, 12 Pebruari 2024.

Putri dari KH. Sayid Hamidan LC seorang ulama dan tokoh di Jakarta Utara, Syifa penulis beberapa buku antara lain tentang manajemen bisnis dan manajemen strategi dalam misi nya sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI 2024-2029 adalah melakukan komunikasi aktif dengan masyarakat, menindaklanjuti masukan dan harapan masyarakat dengan potensi undang-undang yang berlaku atau diusulkan dan menuntaskan permasalahan yang diterima dari masyarakat. Tentunya dengan bermodalkan keahliannya dalam mengkonsep, mengaudit, mengkomunikasikan program sesuai dengan tugas dan kewenangan DPD RI

Perjuangan yang dapat membantu masyarakat, ia mengatakan,” Satu, hal sumber daya manusia, yaitu optimalisasi pendidikan mayarakat minimal S1, pengembangan minat dan bakat dan standarisasi kompetensi soft dan hard skill. Kedua, hal sumber daya budaya, optimalisasi pengembangan budaya progresif dan pelestarian budaya non progresif.

Ketiga, hal sumber daya ekonomi antara lain optimalisasi kepemilikan legalitas usaha UMKM dan permodalan usaha mikro to makro non riba. Keempat tentang hal sumber daya pariwisata, tentunya dengan program pengadaan dan pengembangan sarana prasarana pariwisata dan optimalisasi akses transportasi pariwisata.

Kelima, hal sumber daya alam juga tentang optimalisasi UMKM hasil laut untuk pemasaran dalam dan luar negeri, penangkaran air tawar dan yang hampir terabaikan yaitu penyerapan CSR perusahaan minyak dan gas yang ada di Jakarta,” urainya.