Jakarta, Jurnalutara.com – Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Raya (MW KAHMI JAYA) menyampaikan duka cita mendalam sekaligus sikap resmi terkait meninggalnya Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang menjadi korban dalam aksi demonstrasi di Jakarta pada 28 Agustus 2025.
Ketua Umum MW KAHMI JAYA, M. Ichwan Ridwan yang akrab disapa Bang Boim menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak boleh dibiarkan tanpa pertanggungjawaban.

“Kami keluarga besar KAHMI JAYA turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya almarhum Affan Kurniawan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (30/8/2025).
Dalam sikap resminya, KAHMI JAYA menegaskan tujuh poin penting:
- Mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan represif aparat negara dalam menghadapi aspirasi rakyat.
- Mendesak adanya investigasi independen, transparan, dan akuntabel terhadap peristiwa yang menyebabkan kematian Affan Kurniawan.
- Menegaskan bahwa aksi demonstrasi adalah hak konstitusional warga negara yang dijamin UUD 1945 dan seharusnya dikawal, bukan dihalangi dengan kekerasan.
- Mengajak seluruh elemen bangsa menjunjung tinggi demokrasi, menghormati hak asasi manusia, serta menolak segala bentuk kekerasan.
- Meminta pemerintah dan aparat keamanan agar lebih mengedepankan pendekatan persuasif, dialogis, serta penghormatan terhadap hak-hak sipil masyarakat.
- Menghimbau massa aksi agar dalam menyampaikan aspirasi tetap menjaga ketertiban serta tidak melakukan perusakan fasilitas umum maupun penjarahan, karena hal tersebut pada akhirnya akan merugikan masyarakat luas.
- Menekankan bahwa penegakan hukum dan demokrasi harus dijalankan tanpa menimbulkan korban jiwa, apalagi dari mereka yang tidak mengetahui tujuan atau maksud dari unjuk rasa.
Dengan sikap tersebut, MW KAHMI JAYA juga menyatakan komitmennya untuk terus berdiri bersama rakyat dalam menegakkan demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan.
“Kami mendukung langkah-langkah solutif pemerintah yang cepat dan konstitusional agar tragedi serupa tidak kembali terjadi. Demokrasi, hak asasi manusia, dan keadilan adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi,” tutup Boim. (*)