Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakut Latih 716 Peserta JakPreneur

Jakarta, JurnalUtara.com – Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Utara telah memfasilitasi 716 peserta dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan program JakPreneur dengan bidang yang banyak diminati oleh masyarakat sejak Agustus hingga Desember 2020.
Adapun kegiatan pelatihan JakPreneur yang dilaksanakan meliputi bidang tata rias “Beauty Time Virtual Class” berkolaborasi dengan PT. Paragon Technology and Innovation (Wardah) dengan 50 peserta. Bidang kuliner “Hype Culinary Recipe” berkolaborasi dengan PT. Ajinomoto Indonesia dengan 80 peserta. Pelatihan JakPreneur bidang kue kering dan basah “Pelatihan Kuliner Kolaborasi Bogasari” berkolaborasi dengan PT. Bogasari dengan 86 peserta. Bidang kue kering dan basah “Olahan Vitas Samin” berkolaborasi dengan PT. Asianagro Agung Jaya dengan 100 peserta.

Selanjutnya, pelatihan bidang minuman kesehatan (Bir Pletok) “Bir Pletok X Mango Sago” dengan 50 peserta. Pelatihan JakPreneur bidang Menjahit “Teknik Grading Pola X Masker 3D” dengan 50 peserta. Pelatihan JakPreneur bidang kue kering dan basah “Palmia Enterpreneur Online Class” berkolaborasi dengan PT. Salim Ivomas Pratama (Palmia) yang diikuti 100 peserta.
Kemudian kegiatan pelatihan JakPreneur bidang makanan dan minuman “Bongkar Rahasia Dessert” berkolaborasi dengan PT. Inti Ganda Perdana yang dihadiri 100 peserta. Untuk bidang Service AC “Teknik Alat Pendingin” berkolaborasi dengan PT. New Priok Container Terminal One dengan 100 peserta.
“Semua peserta yang ikut pelatihan adalah warga Jakarta Utara yang terdaftar dalam program kegiatan JakPreneur Sudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Utara. Kami harap mereka bisa terus meningkatkan keahlian dibidang yang diminatinya,” ungkap Gatot Subroto, Kasudin Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Kota Administrasi Jakarta Utara, Senin (28/12).
Berbagai teori dan teknik keahlian diajarkan langsung oleh pelatih yang berkompeten dengan menggunakan metode yang mudah dipahami. “Ilmu yang didapatkan selama pelatihan akan menjadi bekal dalam mengembangkan usahanya. Mereka juga akan diberikan pendampingan selama menjalani tahapan program JakPreneur,” terangnya.
Ia berharap ratusan peserta program JakPreneur dapat menekuni bidang keahlian yang dimilikinya sebagai modal utama dalam menghadapi persaingan usaha di era globalisasi. “Tantangan akan semakin berat sehingga harus diantisipasi dengan membekali diri melalui peningkatan keahlian diberbagai bidang yang diharapkan menjadi peluang usaha untuk kedepannya,” ujar Gatot. (Eko).