ArtikelBetawi Punye CeriteSorotan

Babah Asmat dan Babah Asmar Pelestari Ondel-ondel Berharap Tidak Lagi Ngamen Keliling Kampung 

Shares

Jakarta, JurnalUtara.com – Di Era tahun 1970’an bertempat di Rt11/04 Kel.Semper Barat Kec.Cilincing Jakarta Utara bertempat di kediaman Alm. Babah Asmat salah satu pendiri Sanggar Ondel-Ondel Betawi kp.kandang.Semasa hidup beliau di adbikan untuk pelestarian budaya Betawi khususnya Ondel-Ondel, di era kolonial Belanda ondel-ondel di sebut juga Barongan pada masa itu di arak keliling kampung guna mengusir unsur-unsur negatif di kampung/dusun itu.

Sepeninggal Beliau (Baba Asmat) di tahun 1978 di wariskan ke adik beliau yang bernama Babah Amsar terus di kembangkan  sampai sekarang dari cuma 1 pasang sampai sekarang ada 10 pasang Ondel-Ondel terdiri dari 8 pasang yg besar 2,5 Meter dan 2 pasang Ondel-Ondel ukuran 1 Meter. Ondel-Ondel terbuat Dari ayaman Bambu yang di bentuk sehingga menyerupai krangka,dan kedok / topeng wajah yang terbuat dari bubur kertas di bentuk menyerupai wajah seorang laki-laki berwarna merah dan perempuan berwarna putih.

Biasanya Ondel-Ondel di pesan atau di panggil saat acara /pagelaran budaya betawi sebagai simbol di taruh atau di tempatkan di pintu/ gapura masuk depan kanan Ondel-Ondel laki,dan kiri Ondel-Ondel perempuan,dan biasanya orang hajat pengantin sunat di iringi Ondel-Ondel di arak keliling kampung dengan seragam lengkap dan alat tradisionalnya ada Tekyan,gendang,kemong dan gong kecil tercipta paduan musik yang mengiringi Ondel-Ondel berjoget ke ceriaan ini menciptakan suasana yang sangat di gemari oleh kaum anak-anak bahkan  orang dewasa ikut bergojet mengiringi hentakan musik yang di alunkan oleh para pemain alat musik tradisional dengan berjalan kaki.

Sampai sekarang Beliau Babah H.Amsar atau generasi kedua sanggar Ondel-Ondel dan keluarga serta beberapa kerabat dekat tetap istiqomah menjalankan apa yang di amatkan oleh kakak beliau yaitu Alm.Baba Asmat.  hingga saat ini sanggat tersebut sudah terdaftar sebagai sanggar binaan sudin kebudayaan Jakarta Utara.

Harapan beliau untuk Sudin Kebudayaan dan pihak-pihak yang  terkait pelestarian dan pengembangan Budaya Betawi agar lebih memperhatikan sanggar-sanggar binaan yang sudah terdaftar,serta  bisa memberikan ruang pada pelaku seni khususnya Ondel-Ondel agar tidak lagi mengamen keliling jalan karna merusak citra Icon budaya Betawi.

Tujuan beliau dalam pengembangan dan pemajuan budaya Betawi khususnya ondel-ondel bisa meregenerasi kepada kaum muda agar Budaya lokal atau kearifan lokal bisa di lestarikan dan tidak hilang di gerus zaman modern apalagi sekarang di era digital seperti sekarang*** By Made Ridwan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shares

Masuk

Daftar

Setel Ulang Kata Sandi

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email, anda akan menerima tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.