Tim Juri LBM DMI Provinsi DKI Jakarta Nilai Masjid AD DA’WAH Sebagai Peserta Perwakilan Jakarta Utara.
Jakarta. Jurnalutara.com – Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta dan Tim Penilai Lomba Binaul Masajid (LBM) tingkat Provinsi mendatangi Masjid AD DA’WAH Kelapa Gading Timur Kecamatan Kelapa Gading, sebagai peserta perwakilan Kota Administrasi Jakarta Utara dalam LBM tingkat Provinsi DKI Jakarta, Selasa (27/08/24)
Ketua Yayasan Masjid Ad Da’wah Kian Kelana mengatakan hari ini adalah kegiatan LBM tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2024 di Masjid Ad Da’wah Kelapa Gading Timur sebagai perwakilan dari Jakarta Utara, tutur Kian Kelana
” Masjid adalah tempat ibadah atau bisa disebut sebagai rumah Allah, dimana masjid tempat disemaikan berbagai kebaikan dan masjid juga sebagai tempat pendidikan umat Islam, pusat kajian-kajian, dan masjid sebagai kegiatan fungsi-fungsi sosial serta kegiatan ekonomi kemasyarakatan dan masjid Ad Da’wah telah lakukan semua kegiatan itu, “
Dilanjutkan Kian Kelana, Koordinasi masjid Ad Da’wah dengan Tokoh masyarakat, tokoh agama, Ulama, pemerintah dan DMI selama ini berjalan dengan baik, tentunya kami merasa bersyukur kepada Allah bahwa masjid Ad Da’wah menjadi wakil Jakarta Utara dalam LBM tingkat Provinsi DKI Jakarta, lanjut kian Kelana
” Pengelolaan Masjid Ad Da’wah tentang Idaroh (pengelolaan manajemen administrasi), Imaroh memakmurkan masjid, dan Riaya pemeliharaan fasilitas ibadah semua kami lakukan dengan baik,”
Semoga semua yang kami mendapatkan hasil yang terbaik, dan segala masukan dari tim penilai menjadi pelajaran yang berguna bagi kemajuan Masjid kami, ucapnya
Ketua DMI Kota Jakarta Utara Drs. Suwardi menjelaskan bahwa sebelum diadakan LBM ini dilaksanakan, DMI Jakarta Utara menggunakan Seleksi Binaul Masajid terlebih dahulu, dari tanggal 6 sd 23 Agustus 2024, dimana peserta SBM adalah perwakilan dari masing-masing Kecamatan di Jakarta Utara, jelas Suwardi
” Masjid Ad Da’wah adalah hasil pleno tim Juri LBM sebanyak 20 orang, akumulasi nilai kami jumlah kan maka Masjid Ad Da’wah lah yang terbaik dan menjadi wakil Jakarta Utara dalam LBM yang saat ini dilaksanakan,” terang Suwardi
Selamat datang kepada Tim Penilai yang diketuai oleh KH. Nur Syuaib Munzir MA. untuk menilai masjid Ad Da’wah, Semoga Masjid Ad Da’wah menjadi masjid yang terbaik dan atas segala kekurangan dalam SBM kami mohon dibukakan pintu maaf, jelas Suwardi.
Perwakilan Biro Dik mental dan Spiritual DKI Jakarta Mukhlis memberikan apresiasi atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh DMI Provinsi DKI Jakarta, karena DMI merupakan mitra strategis Biro Dik Mental secara khusus dalam urusan keumatan karena berbasis rumah ibadah, maka Dana hibah yang diberikan Biro Dik mental lebih besar dari lembaga-lembaga yang lain, jelas Mukhlis
” Itu semua bukan karena DMI nya, melainkan dibalik itu ada 3350 Masjid, 3350 Musholla, 3350 Imam, Marbot, Guru Ngaji dan seribu lebih petugas pemulasaraan jenazah, belum lagi kegiatan-kegiatan yang ada di DMI termasuk didalamnya LBM, dan LBM ini merupakan program unggulan DMI,”
Dilanjutkan Mukhlis, LBM bukan hanya sekedar lomba tetapi juga cara mensyiarkan bagaimana masjid-masjid di Jakarta dapat terstandardisasi dengan baik, baik dari Idaroh, imaroh dan Riaya, lanjut Mukhlis
Ketua Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi DKI Jakarta, KH. Ma’mun Al Ayyubi mengatakan LBM merupakan kegiatan rutin sebagai upaya pembinaan masjid di DKI Jakarta, yang diikuti oleh perwakilan tingkat Kota setelah diadakan seleksi terlebih dahulu ditingkat kecamatan, tutur KH. Ma’mun Al Ayyubi
Terdapat tiga bidang penilaian dalam lomba ini yaitu Bidang Idharah, Bidang Imarah, dan Bidang Ri’ayah.
“Insyallah penilaian ini objektif karena melalui tahap penilaian juri. Saya pun sebagai ketua tidak mengetahui siapa pemenangnya,” jelas Ma’mun Al Ayyubi
Sementara itu Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim dalam sambutannya berharap kegiatan lomba ini dapat memotivasi pengurus DKM untuk lebih menggalang partisipasi umat dalam memakmurkan masjid.
” Sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, Ali menerangkan masjid berfungsi bukan hanya menjadikannya sebagai sarana ibadah ritual seperti salat dan membaca Qur’an semata. Melainkan memakmurkannya dengan dakwah, tempat menanamkan nilai-nilai kebijakan, dan kemaslahatan umat manusia,”
harap Ali Maulana Hakim
Bahkan lebih dari itu, masjid juga digunakan sebagai tempat untuk membangun ekonomi dan kesejahteraan umat. Dari masjid dapat dikembangkan berbagai kegiatan yang mengarah pada terwujudnya masyarakat madani.
Dijelaskannya DKM bisa menerapkan pengelolaan masjid secara professional sehingga bisa menghilangkan fungsi masjid hanya untuk tempat ibadah dalam arti sempit. Sebaliknya, masjid harus memancarkan cahaya yang menyinari lingkungan dan jamaahnya, jelas Ali Maulana Hakim.
Ia pun memberikan selamat kepada para DKM peserta lomba, bahwa pemenang jangan hanya menjadi juara tapi harus menjadi yang terbaik, dalam arti mampu meraih nilai dan hikmah dari setiap keadaan.