PMI Jakarta Utara Menyayangkan AMSI Tidak Pernah Berdialog
Jakarta Utara, JurnalUtara.com. Terkait demo segelintir orang mengatas-namakan Aliansi Masyarakat Sehat Indonesia (AMSI) pada tanggal 11 Januari 2020, Ketua PMI Jakarta Utara, H. Moh. Sabri Saiman menyayangkan AMSI tidak pernah berusaha berdialog baik sebelum maupun sesudah aksi. Aksi yang sempat diliput beberapa media online, hanya berlangsung beberapa menit saja tanpa tendensi untuk berdialog dengan pihak PMI Jakarta Utara.
Dalam aksinya AMSI menduga ada oknum dokter PMI Jakarta Utara yang membeli alat kesehatan dengan harga yang mahal, namun tidak berfungsi dengan baik. Tudingan AMSI langsung tertuju kepada dr. Ulfah Suryani yang merupakan Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Jakarta Utara sebagai oknum yang melakukan tindakan korupsi.
“Kami cinta PMI, kami dukung PMI Jakarta Utara, tapi kami menolak oknum dokter yang semena-mena dan memaksakan kehendak membeli alat kesehatan tanpa mutu dan standar yang baik,” ujar Koordinaroe Aksi dari AMSI, yang mengaku bernama Andi, sebagaimana dikutip oleh nusantarapos.co.id, Senin, 11/01/2021.

Terkait tudingan AMSI tersebut, Ketua PMI Jakarta Utara, Kamis 14/01/2021 dikantornya di jalan Plumpang Semper Jakut menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar sama sekali. Menurut tokoh yang biasa disapa sebagai Bang Sabri, setiap pembelian barang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di PMI, itupun harus sepengetahuan dari para pengurus dan tanpa disetujui oleh ketua kebutuhan barang tersebut tidak akan dibeli.
” Dan barang yang dibeli juga tidak sembarang beli dengan harga yang semaunya, semua barang berdasarkan E – katalog harga beli satuan yang telah disepakati , ” tegas nya
PMI Jakarta Utara sangat menyesal dengan tindakan yang kurang gentleman dari para pendemo. Seharusnya kalau benar-benar ingin menyatakan pendapat, memberikan masukan, atau justru mau kejelasan duduk perkaranya, sebaiknya membuka dialog saling bertukar informasi.
“Mari kita duduk bersama dan bicara terbuka, jangan hanya demo terus lari, seakan akan hanya mengejar setoran saja. Memang demo itu tidak ditujukan kepada saya , tapi sebagai ketua akan terkena imbas, dan lebih lagi akan mengganggu kepercayaan masyarakat terhadap PMI, maka dari itu saya mengundang pendemo untuk bicara langsung kepada saya, dan saya terbuka kepada siapapun dan dengan senang hati akan menjelaskan segala permasalahan yang dihadapi PMI demi kinerja PMI Jakarta Utara yang lebih baik,” tutupnya.