Haji Irsyad: Anggota DPR Jangan Anggap Hidup Rakyat Senyaman Mereka
Jakarta Utara, JurnalUtara.com – Sejak Presiden Joko Widodo menilai PSBB dan PPKM tidak berhasil dan meminta dilakukannya perubahan strategi dan pendekatan yang lebih efektif, mendadak semua pihak memiliki pandangan yang sama tentang ketidak-efektifan PSBB/PPKM, serta mencoba memberikan formulasi baru. Salah satunya adalah lockdown akhir pekan oleh Ketua FPAN DPR RI, Shaleh Partaonan Daulay.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Presiden Meminta Karantina Wilayah Terbatas
“Berkenaan dengan itu, sebaiknya pemerintah mencari alternatif kebijakan lain. Salah satu di antaranya adalah menerapkan kebijakan lockdown akhir pekan. Diyakini, lockdown akhir pekan dapat menurunkan dan menekan laju penyebaran virus corona,” kata Shaleh Daulay di Jakarta, Sabtu (30/01/2021).
Wacana lockdown weekend atau akhir pekan inipun segera berkembang dan mendapat sambutan berbagai pihak. Di antaranya adalah Haji Moh. Irsyad, Ketua Umum Forum RT-RW, di Jakarta hari ini Jum’at 5/02/2021.
“Saat ini memang sedang dilakukan evaluasi terhadap kebijakan PPKM dimana dianggap tidak efektif, jadi untuk PPKM Jawa dan Bali lagi di cari formulasi apa yang tepat untuk bisa mengendalikan penyebaran transformasi virus covid-19. Ini Mungkin ide-ide awal ya,” ujar Haji Moh. Irsyad, Ketua Umum Forum RT-RW.
“Kemudian kalau ada bahasa bahwa dilakukan lockdown hanya di weekend, sekali lagi, mungkin tidak terlalu efektif memang penyebaran itu virus itu nggak mungkin dia libur pada saat tidak dilakukan lockdown. Jadi akan percuma di-lockdown, orang-orang gak boleh keluar rumah, kalau virusnya sudah terlanjur masuk kedalam rumah pada lima hari kerjanya. Sementara biaya ekonomi dan biaya sosialnya bagi rakyat kebanyakan sangatlah mahal,” jelas Haji Irsyad.
Apabila lockdown weekend berarti memang total kegiatan di masyarakat di akhir pekan ini terhenti. Sementara bagi pelaku retail kecil, UMKM, akhir pekan adalah kesempatan untuk bisa mendapatkan lebih dari hari-hari biasanya karena akan dianggap banyak pengunjung. Banyak yang melakukan transaksi di situ. Pendapatan mereka dari Senin sampai Jumat di anggap sepi itu tidak bakalan menutupi untuk kehidupan mereka satu minggu kedepan. Harapan mereka justru akhir pekan.
“Nah ini siap gak pemerintah untuk menjamin terhentinya aktivitas mereka? Sanggup gak, kira-kira, pemerintah untuk membiayai? Memang ini adalah dilematis dan itu harus dipilih,” tanyanya.
Haji Irsyad juga menyoroti cara memandang anggota DPR RI, yang mengusulkan Lockdown weekend, dalam masalah penyebaran pandemi ini, yang menilai gaya hidup rakyat kebanyakan seakan-akan nyaman seperti mereka. Menurutnya, jangankan untuk liburan dan jalan-jalan, untuk cukup makan aja susah.
“Anggota DPR RI jangan melihat hidup rakyat di bawah nyaman seperti mereka. Bisa kongkow-kongkow di cafe-cafe, di mall-mall, atau hiburan ruang tertutup ber-AC lainnya. Gak ada itu di bawah sini. Banyak sekali yang weekend itu justru untuk cari nafkah yang diandalkan,” tegas Haji Irsyad.
“Jadi kalau mau lockdown ya, gak usah tanggung-tanggung. Silahkan lockdown atau karantina wilayah total. Entah satu bulan atau dua bulan. Biaya ekonominya silahkan dihitung dan dikonversi. Bisa hanya untuk propinsi-propinsi tertentu saja di Jawa-Bali, seperti Jakarta. Saya yakin justru lebih ekonomis dibandingkan PSBB seperti sekarang yang mungkin masih akan berlangsung 1 atau 2 tahun lagi dengan penyebaran covid yang terus meninggi,” papar Haji Irsyad.
Haji Irsyad menyarankan para wakil rakyat dan pemimpin negeri ini mengkaji dengan sungguh-sungguh resiko dan peluang, serta biaya dan keuntungan dari setiap alternatif penanganan pandemi di negeri ini. Berharap tidak lagi ada usul-usul yang tidak didasari kajian akademik yang matang. Dan memprioritaskan tingkat efektifitasnya dalam mencegah atau memperlambat penyebaran, bukan dari sisi yang lain.
“Silahkan aja berhitung kembali alternatif-alternatif program yang ada, benar-benar dikaji secara ilmiah dan melihat dari sisi efektifitas pencegahan penyebarannya, bukan dari sisi lainnya. Jangan coba-coba, rakyat bukan kelinci percobaan. Saya yakin rakyat akan mau disiplin mengikutinya asal diberi pemahaman yang cukup, programnya rasional, dan yang penting contoh kedisiplinan diperlihatkan oleh pemerintah dan wakil rakyat sendiri.
Pingback: Gubernur Anies Bantah Akan Terapkan Lockdown Weekend – Jurnal Utara