Wabah Kutu Busuk Bikin Panik, Pemerintah Terpaksa Rapat Darurat
Paris, JurnalUtara.com – Kota Paris yang merupakan salah satu tujuan pariwisata paling populer di bumi ini, saat ini tengah menghadapi wabah yang meluas yang berasal dari serangan kutu busuk atau kutu kasur. Serangan kutu busuk yang ditemukan di hotel-hotel, apartemen dan rumah-rumah dalam beberapa pekan ini, membuat panik pemerintah Perancis.
Para pejabat pemerintah terpaksa melakukan pertemuan darurat pada siang kemarin, Jum’at (6/10/2023). Sebelumnya para pejabat Perancis telah memperingatkan akan adanya wabah kutu busuk yang “meluas” di ruang-ruang publik di ibu kota. Sekarang, para menteri berusaha meyakinkan warga Paris dan wisatawan, dengan mengatakan bahwa masalah ini terlalu dibesar-besarkan.
“Dari kasus-kasus yang terjadi di sistem bus dan Metro, 37 kasus ditemukan tidak berdasar, sementara selusin kasus lainnya di kereta api juga tidak memiliki dasar,” kata para menteri, “Sementara validitas video viral di media sosial tentang makhluk kecil yang diduga bersembunyi di kursi kereta cepat juga dipertanyakan.”
Meski dikenal sebagai Kota Cahaya, ibu kota Prancis ini dalam beberapa pekan terakhir telah dikenal sebagai kota kutu busuk. Jauh dari glamornya Pekan Mode yang sedang berlangsung di Paris dan wisatawan diperkirakan akan berbondong-bondong datang ke kota ini tahun depan untuk menghadiri Olimpiade 2024, kekhawatiran mengenai implikasi kesehatan dan keselamatan pun meningkat.
Menurut Badan Nasional Perancis untuk Kesehatan & Keselamatan Pangan, Lingkungan dan Kerja (Agence nationale de sécurité sanitaire de l’alimentation, de l’environnement et du travail /ANSES), kutu busuk bukan hal yang asing lagi: antara tahun 2017 dan 2022, lebih dari satu dari 10 rumah tangga di Prancis melaporkan adanya serangan kutu busuk. Namun ANSES melaporkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun.
“Peningkatan serangan kutu busuk dalam beberapa tahun terakhir terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah perjalanan dan meningkatnya resistensi kutu busuk terhadap insektisida,” jelas pejabat ANSES.
Dengan kata lain, kutu busuk ini telah bermutasi menjadi bakteri super. Para kutu busuk berevolusi untuk menciptakan pertahanan dan adaptasi terhadap bahan kimia tertentu yang biasanya digunakan untuk menghancurkannya.
Serangga ini biasanya tinggal di kasur dan rangka tempat tidur, menunggu manusia tertidur sebelum mereka merangkak dan menghisap darah untuk dijadikan teh. Namun mereka juga dapat melakukan perjalanan melalui manusia, menumpang pakaian, koper, dan tas tangan untuk berkeliling dunia dan menjelajahi wilayah baru. Mungkin mereka juga ingin ikut berpiknik ria.
Pasca pertemuan para menteri atas undangan Perdana Menteri Elisabeth Borne, menteri transportasi Perancis, Clement Beaune, besok minggu ini akan bertemu dengan perusahaan transportasi untuk menyusun rencana pemantauan dan disinfeksi. Pemerintah menyatakan bahwa situasi sudah terkendali.
“Tidak ada kasus yang muncul kembali,” kata Beaune.
Namun, kasus-kasus tersebut terus dilaporkan dari seluruhPerancis, termasuk di bioskop, rumah sakit dan sekolah, setelah meningkatnya kekhawatiran bahwa parasit tersebut dapat menyebar ke luar perbatasan Perancis. Nampaknya para serangga tersebut mengambil sikap “Biarkan para menteri menggonggong, kutu busuk tetap beraksi.”