BeritaLingkungan HidupNasionalPemilu 2024

Ahok Mundur Dari Pertamina, Taat Arahan Partai Siap Dukung Ganjar

Shares

Jakarta, JurnalUtara – Rame-rame kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengundurkan diri dari jabatan publik yang diembannya. Kali ini Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Pengunduran diri tersebut demi bisa mendukung capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md, yang didukung PDIP.

“Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024,” ujar Ahok dalam unggahan di Instagram, Jumat kemarin (2/2/2024),

Ahok menyatakan akan mengampanyekan Ganjar Pranowo paska tak menjabat di Pertamina. Kader PDIP ini juga menyatakan bahwa agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politiknya.

“Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD,” ujar Ahok.

Pihak Pertamina pun membenarkan bahwa Ahok sudah mengajukan pengunduran diri sebagai mana dilansir oleh DetikBali Jum’at kemarin (2/2/2024).

“Benar beliau mengajukan pengunduran diri,” ujar VP Corporate Communication baru yaitu Fadjar Djoko Santoso kepada detikFinace, yang dikutip DetikBali.

Dikumpulkan dari berbagai sumber, Basuki Tjahaya Purnama lahir tanggal 29 Juni 1966, nama Tionghoa: 鐘萬學 translit. Zhōng Wànxué,  lebih dikenal dengan Ahok atau BTP adalah pengusaha dan politikus keturunan Tionghoa-Indonesia yang menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina sejak 22 November 2019. Ahok ditunjuk berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.

Ahok merupakan lulusan dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar insinyur pada tahun 1989. Ia menyelesaikan pendidikan magister pada tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Ahok pernah mendampingi Jokowi sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pada Pilgub DKI Jakarta 2012, ia mendampingi calon gubernur, Joko Widodo, yang ketika itu adalah Wali Kota Solo, yang diusung oleh PDIP dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Perjuangan Ahok membuahkan hasil kemenangan Jokowi-Ahok dengan presentase 53,82% suara.

Gaya kepemimpinan pasangan gubernur dan wakil gubernur ini kemudian membuka jalan bagi Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai presiden RI. Pada 1 Juni 2014, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilu Presiden 2014, maka Basuki resmi diangkat menjadi Pelaksana Tugas Gubernur. Setelah terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, Joko Widodo resmi mengundurkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2014. Secara otomatis, ia menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.

Pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 Ahok maju berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, berhadapan dengan dua pasang kontestan lainnya yakni, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Sylviana Murni (paslon nomer 1) dan Anies Baswedan – Sandiaga Uno (paslon no 3). Ahok Jarot dikalahkan Anies – Sandi denga selisih 15.92% suara pada putaran kedua.

Pasca mengalami kekalahan dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, ia justru mengalami nasib yang kurang beruntung. Seiring dengan pernyataannya terkait kasus penodaan agama yang menuai kontroversial hingga dilakukan Aksi Bela Islam yang dinakhodai oleh Front Pembela Islam pimpinan Muhammad Rizieq Shihab. Pada 9 Mei 2017, ia divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Pada tanggal 24 Januari 2019, ia telah dibebaskan dari penjara.

Pada tanggal 22 November 2019, Basuki resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Shares

Masuk

Daftar

Setel Ulang Kata Sandi

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email, anda akan menerima tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.