Pendukung Amin Deklarasikan Gerakan Rakyat Kawal TPS
Jakarta, JurnalUtara.com – Pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomer 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar benar-benar dicintai pendukungnya. Dukungan ini hadir spontan dalam bentuk gerakan rakyat. Hal ini terlihat pada deklarasi Gerakan Rakyat Kawal TPS di jalan Ampera Raya no. 59, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu siang ini (3/2/2024).
Kawal TPS Wujud Militansi
Mendung yang menggantung di selatan Jakarta sama sekali tidak menyurutkan militansi para relawan untuk mendeklarasikan tekadnya untuk mengawal proses pemilu dimanapun ditempatkan. Hal ini diutarakan oleh Kordinator Presidium Nasional Gerakan Rakyat Untuk Perubahan, Sahrin Hamid.
“Semua proses pemilu mulai dari debat sampai kampanye yang diikuti paslon AMIN, ujungnya adalah di TPS. Di TPS ada partisipasi rakyat. Di TPS ada pencoblosan. Di TPS ada perhitungan suara. Di TPS ada penandatangan hasil perhitungan suara. Dan itu menentukan kemenangan AMIN, menentukan perubahan Indonesia,” ungkap Sahrin dalam pidatonya di acara deklarasi.
Sahrin juga menyampaikan dengan deklarasi ini akan terus bergulir di seluruh daerah sampai dengan tanggal 9 Februari. Sahrin berharap deklarasi-deklarasi akan mendorong seluruh warga negara mau dan berani mengawal pemilu yang jujur dan adil di TPS nya masing-masing.
“Deklarasi ini akan terus bergulir. Setelah di Jakarta, besok akan deklarasi di Bandung. Bandung siap besok?,” lanjut Sahrin yang dijawab beberapa peserta asal Bandung.
“Sampai terakhir tanggal 9 di Surabaya. Tanggal 10 kita akan bersama-sama hadir di JIS kampanye akbar terakhir. Dan tanggal 14 kita wujudkan sebagai Hari Perubahan Nasional,” lanjut Sahrin.
Sementara itu Deputi Saksi Timnas, Tamsil Linrung menyatakan penghargaannya pada Gerakan Rakyat, karena tidak pernah menuntut untuk jadi saksi dalam.
“Yang sangat saya apresiasi dari Gerakan Rakyat ini adalah tidak pernah menuntut jadi saksi dalam. Justru menurut saya, yang militan itu adalah siap ditempatkan dimanapun,” ujar Tamsil.
Tamsil juga menyatakan bahwa saksi TPS disusun berlapis. Selain saksi dalam juga ada saksi cadangan yang siap menggantikan posisi saksi dalam bila diperlukan.
“Apabila karena sesuatu hal, Gerakan Rakyat harus siap mengisi posisi saksi dalam,” tutur Tamsil.
Selain Sahrin dan Tamsil, deklarasi ini juga dihadiri juga oleh Cocaptain Timnas, Sudirman Said, Ketua Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Prof Awalil Rizqi, Ketua Direktorat Saksi Gerakan Rakyat dan juga beberapa pimpinan simpul relawan pendukung AMIN.
Menurut pantauan Jurnal Utara, peserta deklarasi hadir bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya saja melain dari Jawa Barat, Banten dan bahkan ada yg sengaja datang dari Kepulauan Riau.
“Datang semalam dari Serang. Menginap di Padepokan Antasari. Ongkos sendiri,” uangkap Taswin peserta dari Banten.
Gerakan Rakyat Menjawab Keraguan
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Timnas AMIN, Prof. Awalil Rizqi menyatakan bahwa deklarasi ini adalah jawaban atas keraguan beberapa pihak terkait kesiapan Timnas AMIN.
“Dikira kita tidak siyap, ternyata kita bisa penuhi seluruh rangkaian pilpres dengan baik. Dikira tidak bisa punya saksi, insyaallah dengan deklarasi ini kita akan punya saksi di seluruh TPS,” ujar Prof. Awalil.
Sementara itu Ketua Direktorat Saksi Gerakan Rakyat, Jihadul Mubarok menyampaikan bahwa kemenangan AMIN adalah harga mati bagi relawan.
“Pokoknya bagaimanapun, Anies-Muhaimin menjadi harga mati bagi kita untuk menang pada Pilpres 2024 ini,” kata Jihadul Mubarok, Ketua Direktorat Saksi Gerakan Rakyat, yang berasal dari Garda Matahari.
Kawal TPS Kawal Kedaulatan Rakyat
Menurut Ketua Panitia acara deklarasi ini, Azwar Jaya, bahwa Gerakan Rakyat Kawal TPS adalah sebuah bentuk kepedulian dan partisipasi rakyat mengawal kedaulatannya. Pemilu yang merupakan wujud kedaulatan rakyat harus dikawal mulai dari proses pemungutan suara hingga perhitungan suara.
“Dengan gerakan ini kita mengajak seluruh rakyat untuk mengawal pesta demokrasi ini berlangsung dengan jujur adil langsung bebas dan rahasia,” papar Azwar Jaya alias Ajay.
Menurut Ajay mengawal TPS seharusnya adalah tugas negara sebagaimana dimandatkan oleh Pembukan UUD 1945. Namun ditengah ketidak percayaan rakyat akan netralitas pemerintah, maka rakyat terpaksa mengambil alih dengan caranya sendiri. Rakyat akan mengawal langsung sura rakyat sampai ke perhitungan akhir. Dan rakyat akan siap membela kedaulatannya dari gangguan siapapun.
“Siapapun yang mencoba menghalangi kedaulatan rakyat, tanpa peduli itu adalah kades, aparat negara, pokoknya siapapun, kita lawan,” lanjut Ajay.