Bamus Suku Betawi 1982 Gelar Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dan Perempuan Betawi Jakarta Utara
Jakarta, Jurnalutara.com – Badan Musyawarah Suku Betawi 1982 gelar Pelatihan Kepemimpinan Pemuda dan Perempuan Betawi di wilayah Utara, yang di selenggarakan Ibis Hotel Sunter, Jakarta Utara . (27/6/25).

Kegiatan Pelatihan diawali musik Gambang Kromong dan tari Selamat Datang Sanggar Jitera dihadiri perwakilan ormas , sanggar , komunitas hingga tokoh Betawi, Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta diwakili Farza Kepala seksi pembinaan budaya, Mis Arie plt.Kasudin Kebudayaan kota Jakarta Utara , Majelis Adat Betawi, Dewan Kota Jakarta Utara, anggota DPRD DKI Jakarta, dan dewan penasehat Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Utara.
” Jakarta menjadi kota yang global di mana Budaya Betawi menjadi salah satu budaya yang menjadi corong di Jakarta, pelatihan seperti ini sangat lah positif dalam mengelola organisasi secara efektif agar generasi Betawi menjadi tradisi dan budaya yang dapat turun menurun, ” Kata Farza , yang mewakili Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pada sambutan nya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Bamus Suku Betawi 1982 H. Saiful Rahmat Dasuki, Msi yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI Periode 2019-2024 mengatakan ” Kepemimpinan pemuda dan perempuan Betawi memang sangat mempengaruhi perkembangan organisasi Bamus Betawi 1982 menuju Kota Global, pembagian peran harus spesifik untuk hindari role ambiguity, alur komunikasi pun harus lah jelas sehingga terjalin harmonisasi antara seluruh pengurus, “sambung nya.
Disisi lain Anggota Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982 Drs.H.Ahmad Ya’la memaparkan ” Organisasi adalah entitas sosial yang di bentuk untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama terstruktur dan organisasi membutuhkan keselarasan antara struktur, sumber daya dan manusia agar berfungsi optimal.”paparnya.
Menurut sejarahwan ” Masdar Mundari menceritakan sejarah Batawi di mana Jakarta Utara dahulu merupakan wilayah yang sarat akan sejarah.
” Sekitar 5000 tahun lalu dimana telah di temukan eksvakasi pada situs Cilincing pada tahun 1936 . Pada abad 450-669 Tirem seorang tokoh yang melahirkan kerajaan Salakanagara , sekitar abad ke 7 Tarumanagara di invasi oleh Sriwijaya karena persaingan dagang maritim dan memperkuat kedudukannya di Sunda kelapa, sejak itu Sunda kelapa mencatat Bahasa Malayu menjadi bahasa Pranca, dan pada abad 14 Islam berkembang di Sunda kelapa oleh Syekh Hasanuddin atau yang di kenal dengan Syekh Quro. Dari sini sangat lah jelas, Jakarta Utara merupakan kawasan tua , yang menjadi peradaban Betawi juga penyebaran Islam, “pungkasnya.