Mending Masuk SMA, SMK, Atau Aliyah?
Menjelang kelulusan nanti gak hanya anak kelas 3 SMA (atau kelas 12) saja yang bingung mau kuliah kemana, tapi anak-anak kelas 3 SMP juga mengalami kegalauan yang sama. Setelah kelulusan anak kelas 3 SMP akan dihadapkan pada pilihan mau masuk SMA, SMK, atau madrasah aliyah (MA). Banyak siswa SMP yang masih bingung dalam menentukan pilihan.
Memilih sekolah lanjutan yang tepat bukanlah suatu hal yang sepele. Memilih sekolah sama artinya dengan memilih jalan hidup yang akan ditempuh di masa depan nanti. Itulah sebabnya mengapa ada umumnya orangtua suka ikut campur menentukan sekolah untuk anaknya (salah satunya mungkin adalah Anda sebagai orangtua).
Memang saat ini SMA masih lebih banyak dipilih dibandingkan dengan SMK atau madrasah aliyah. Masih banyaknya orang yang menganggap bahwa pendidikan SMK dan aliyah kualitasnya kurang bagus, siswa-siswinya merupakan buangan dari SMA, dan juga pilihan untuk melanjutkan kuliah terbatas.
Itu kan dulu! Sekarang jaman sudah berubah. Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan pun sudah banyak berubah. Peluang melanjutkan kuliah bagi lulusan SMK ataupun aliyah tidak kalah luasnya dibanding SMA. Oleh karena itu seiring berjalannya waktu, mulai banyak lulusan SMP maupun orang tuanya memilih bukan SMA. Terutama SMK. Banyaknya pilihan jurusan dan kesempatan magang di perusahaan besar menjadi bahan pertimbangan orang tua untuk memasukkan anak mereka di SMK.
Jadi, untuk menghindari penyesalan di kemudian hari akibat salah pilih, Jurnal Utara akan coba jelaskan tentang bedanya SMA, SMK, dan MA.
Sekolah Menengah Atas (SMA)
Sekolah Menengah Atas adalah sekolah umum yang fokusnya adalah pembelajaran secara umum, yang terdiri atas berbagai bidang ilmu dengan cakupan yang luas. Di SMA, kamu nantinya akan memilih lagi pengelompokan mata pelajaran berdasarkan minat serta kemampuan akademis. Di SMA ada 3 Penjurusan atau peminatan, yaitu:
Ilmu Pengetahuan Alam. Penjurusan/peminatan ini lebih fokus kepada mata pelajaran ilmu alam. Yang spesifik diajarkan adalah Fisika, Kimia, dan Biologi. Matematika yang ada dalam penjurusan ini juga dirancang spesifik untuk lebih cocok dengan ilmu alam.
Ilmu Pengetahuan Sosial. Penjurusan/peminatan ini terfokus kepada mata pelajaran ilmu sosial dan humaniora. Yang spesifik diajarkan adalah Ekonomi, Geografi, Sejarah, serta Sosiologi & Antropologi. Matematika yang ada dalam penjurusan ini juga ada, tetapi lebih dirancang untuk lebih sejalan dengan ilmu sosial & humaniora.
Ilmu Bahasa. Penjurusan/peminatan ini terfokus kepada mata pelajaran bahasa & sastra, seperti Bahasa & Sastra Indonesia, Bahasa & Sastra Inggris, 1 bahasa asing wajib, 1-2 bahasa asing pilihan. Untuk bahasa asing wajib dan pilihan, biasanya tergantung sekolah masing-masing, pilihannya bisa berupa Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Perancis, dll. Berbeda dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di IPA atau IPS, di penjurusan ilmu bahasa ini kamu akan mendalami bahasa-bahasa tersebut secara lebih spesifik, dan mencakup ranah sastra juga.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Tidak seperti SMA lebih bersifat umum, SMK jauh lebih spesifik. Perbedaan yang paling mencolok antara SMA dengan SMK adalah porsi teori dan praktik. Di jenjang SMA, teori cenderung lebih banyak dari praktik, sedangkan di SMK, praktik jauh lebih banyak daripada teori. Jenjang SMK juga menitikberatkan pada persiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja. Jadi, secara umum, SMK lebih mengasah skill ketimbang pengetahuan di SMA. Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor: 07/D.D5/KK/2018, di SMK juga memiliki penjurusan yang terbagi dalam 9 kelompok bidang keahlian;
- Teknologi dan Rekayasa
- Energi dan Pertambangan
- Teknologi Informasi dan Komunikasi
- Kesehatan dan Pekerjaan Sosial
- Agribisnis dan Agroteknologi
- Kemaritiman
- Bisnis dan Manajemen
- Pariwisata
- Seni dan Industri Kreatif
Kesembilan bidang keahlian tersebut masing-masing akan dibagi lagi ke beberapa program keahlian, sebelum akhirnya terbagi sekali lagi kedalam kompetensi keahlian. Seluruhnya ada 147 kompetensi keahlian atau jurusan. Banyak kan?! Menarik bukan?! Belum lagi lamanya pendidikan di SMK juga ada beberapa jurusan yang memakan waktu 4 tahun lamanya.
Madrasah Aliyah (MA) & Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) sebenarnya mirip banget dengan SMA dan SMK. Namun, ada kekhasan tersendiri untuk MA dan MAK, yaitu penambahan porsi untuk pendalaman pembelajaran Agama Islam. Di kedua jenjang ini, peran Kementerian Agama juga jauh lebih besar, karena turut menentukan bahan ajar dalam pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran yang spesifik dalam jenjang ini adalah:
- al-Quran dan Hadist
- Aqidah dan Akhlak
- Fiqih
Jadi mending pilih sekolah yang mana?
Sekolah mana yang paling tepat bagi kamu? Tentu saja semua kembali ke diri kamu sendiri. Kalo kira-kira kamu belum memutuskan bidang ilmu yang ingin kamu pelajari secara pasti, mungkin sebaiknya kamu masuk SMA. Kalau kamu berhasrat nantinya mau berkarir di mana, dan tertarik memiliki kompetensi keahlian tertentu, masuk ke SMK terlihat lebih tepat. Sedangkan MA/MAK cocok banget buat yang ingimn mendalami agama Islam secara lebih mendalam.
Yang penting apapun pilihanmu, jalani dengan penuh semangat dan tekad berbuat yang terbaik menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama.
Pingback: SMK Dulu Dipandang Sebelah Mata, Kini Jadi Pilihan Utama – Jurnal Utara