Sabri Saiman Menghimbau Agar AJUM Membatalkan Demo Ke Balai Kota
Jakarta Utara, JurnalUtara.com- Rencana Aliansi Jakarta Utara Menggugat (AJUM) menggelar demo ke Balai Kota Jakarta pada Kamis lusa (26/2), mendapat respons dari tokoh masyarakat, Sabri Saiman. Hal ini disampaikan oleh Bang Sabri (panggilan akrab Sabri Saiman) di kediamannya di Tangjung Priok sore ini.

Baca juga: Bang Anung Akan Unjuk Rasa di Balai Kota 3 hari Jelang Puasa
“Saya menghimbau warga Jakarta Utara membatalkan demonya ke Balai Kota. Demontrasi bukan satu-satunya cara menyampaikan aspirasi,” himbau Bang Sabri yang juga merupakan Ketua Jakarta Utara Rumah Kita (JURK), (24/2).
Menurut Bang Sabri, demontrasi ke Balai Kota terkait isu kemacetan dan kerawanan kecelakaan maut di Jakarta Utara tidak tepat bila dilakukan di Balaikota. Bang Sabri khawatir niat baik AJUM menyuarakan aspirasi warga akan disalah-tafsirkan oleh banyak pihak.
“Demo ke Balai Kota kurang tepat, karena masalah ini tidak bisa diselesaikan sepihak oleh Gubernur saja. Ini harus terintegrasi dengan DPRD dan pemerintah pusat,” jelas Bang Sabri.
Bang Sabri menjelaskan bahwa masalah ini hanya bisa dipecahkan bila di Jakarta Utara dikembangkan satu kawasan khusus industri penyanggah kepelabuhanan. Pengembangan Jakarta Utara harus berdasarkan konsep Jakarta Utara sebagai kota pelabuhan selaŕas dengan Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Priok (KM no 11 tahun 2024).
Sebaiknya ke DPRD
Bang Sabri juga menyarankan agar aspirasi dan tuntutan masyarakat disampaikan ke DPRD saja. Menurutnya, DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat lebih tepat untuk menjadi saluran aspirasi masyarakat.
“Saya rasa kalau penyampaian aspirasi dalam hal ini lebih tepat ke DPRD. Sekalian kita bisa menuntut kepedulian 18 anggota DPRD dari dapil Jakarta Utara terhadap nasib konstituennya,” tegas Bang Sabri.
Bang Sabri berharap agar DPRD bisa memberikan dukungan kepada Gubernur Pramono dalam menata Jakarta Utara sebagai Kota Pelabuhan.
“Jakarta Utara memiliki karakteristik geografi dan sosial budaya yang sangat berbeda dengan kota-kota lainnya. Jakarta Utara adalah kota pelabuhan, maka hendaknya konsep pembangunannya harus berdasarkan itu,” tutup Bang Sabri.