Aliansi JUM Undang 50 Elemen Masyarakat Untuk HBH dan Rapat Koordinasi
Caringin, JurnalUtara.com – Aliansi Jakarta Utara Menggugat (Aliansi JUM) terus memperlihatkan keseriusannya dalam melakukan gerakan sosial di Jakarta Utara. Kali ini Aliansi JUM mengundang 50 elemen masyarakat untuk berhalal bi halal (HBH) sekaligus rapat koordinasi bertema “Peran Masyarkat Dalam Mewujudkan Kota Pelabuhan Yang Adil dan Beradab”. Acara diselenggarakan di Villa Asri, Caringin, Bogor, Jum’at (19/4/202).
Menurut HanungMhd. Mukmin, koordinator Aliansi JUM, kegiatan ini adalah merupakan bagian dari komponen untuk mencapai tujuan terciptanya Jakarta Utara kota pelabuhan yang aman, adil dan beradab. Menurutnya Aliansi JUM tetap fokus pada upaya pemecahan masalah kemacetan lalu lintas dan tata kelola pelabuhan yang telah menjadi cita-cita bersama.
Baca Juga: Aliansi Jakarta Utara Menggugat: Datang Untuk Ngopi, Bertahan Demi Perjuangan
“Hari ini acaranya adalah Halal bi Halal dan Rapat Koordinasi. Dan nanti target dari koordinasi ini adalah merekomendasikan apa-apa yang nanti akan kita diskusikan bersama,” ujar Hanung dalam sambutannya mengawali acara.
Acaranya sendiri yang semula akan dibuka oleh Walikota Jakarta Utara, atau yang mewakili, akhirnya dibuka oleh Apek Saiman, Koordinator Komite Juang, selaku perwakilan peserta.
“Saya mewakili seluruh peserta yang hadir disini, karena acara ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita,” ucap Apek dalam sambutan singkat sebelum membuka acara.
Acara rapat koordinasi dengan didahului paparan dari para narasumber yang mewakili para pihak terkait dalam upaya memperluas perspektif dan rujukan para peserta. Acara ini ditayangkan live melalui kanal youtube Suara Rakyat Nara sumber yang hadir adalah Hanung selaku kordinator Aliansi JUM, AKP Edi Wibowo dari Satlantas Polres Jakarta Utara, Chandra dari Pelabuhan Tanjung Priok, dan Wawan Budi Rohman selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara.
Politik Gerakan Pilihan Publik Jakarta Utara
Menurut Sandi Suryadinata, Pimpinan Umum Jurnal Utara, fenomena gerakan protes masyarakat Jakarta Utara melalui Aliansi JUM merupakan salah satu indikator rendahnya efikasi politik dari warga terhadap politik partai. Menurutnya, warga menilai partai politik maupun DPRD Provinsi Jakarta tidak lagi efektif sebagai saluran aspirasi mereka.
Baca juga: Gerakan Sosial Protes: Upaya Menggapai Tangan Tuhan?
“Upaya politik warga memiliki dua kanal, satu politik partai, yang lainnya adalah politik gerakan. Mana yang akan dipilih oleh warga sangat bergantung efikasi atau keyakinan warga terhadap kemanjuran. Warga memilih politik gerakan yang dalam hal ini adalah Aliansi JUM, karena warga lebih yakin bahwa perjuangan melalui gerakan sosial ini lebih bisa diharapkan berhasil ketimbang melalui DPRD,” jelas Sandi yang juga hadir di acara HBH dan Rakor Aliansi Jakarta Utara.
Menurutnya, DPRD harus lebih proaktif menyerap aspirasi warga dan memberikan advokasi yang lebih sungguh-sungguh terhadap perjuangan warga dalam menyelesaikan permasalahannya. DPRD bisa proaktif mengundang Aliansi JUM dan mendengarkan keluhan mereka, lanjutnya.
“Jangan hadir dan blusukan cuma lagi cari dukungan suaranya aja,” tandas Sandi.