7 Hari Kecelakaan Maut Di Plumpang, Warga Jakarta Utara Deklarasi Zero Accident
Jakarta Utara, JurnalUtara.com – Tujuh hari paskah kecelakaan maut yang merengut beberapa korban nyawa dan cedera, warga Jakarta Utara mendeklarasikan gerakan ‘zero accident’. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Aliansi Jakarta Utara Menggugat (AJUM), Imam Sunarto, sebagai penyelenggara acara “Aksi solidaritas Dan Do’a Bersama 7 Hari Untuk Korban Kecelakaan”.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di Plumpang Semper Akibat Supir Truk Tanki Terkena Serangan Jantung
“Acara ini memang merupakan aksi solidaritas dan do’a bersama 7 hari untuk para korban kecelakaan maut yang terjadi disini (red: lokasi kecelakaan),” ungkap Imam di lokasi acara di depan SPBU Walang jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (11/9/2024) sore.
Acara diisi oleh shalawat dan do’a bersama dipimpin oleh Ustad Fahdian Akbar, dilanjutkan dengan orasi-orasi, dan ditutup Deklarasi Zero Accident. Turut Berorasi selain Imam, Anggota DPRD DKI dari Dapil 2 Jakarta, Suhud Alynudin, dan Erwin Moreno selaku korlap. Juga hadir di lapangan, Kapolres Koja, turut mengamankan acara.
“Dalam acara ini juga dilakukan Deklarasi tentang pemberlakuan kawasan ‘Zero Accident’. Kawasan Zero Accident ini merupakan amanat Rakor AJUM.
Zero Accident adalah komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan kawasan lalu-linta tanpa kecelakaan. Diketahui bahwa jumlah kecelakaan lalu-lintas di Jakarta Utara terus meningkat dari tahun-ke tahun. Tingkat fatalitas kecelakaan juga meningkat dengan korban kematian atau cacat.
Menurut Imam, Zero Accident didasari keyakinan bahwa kecelakaan bisa dihindari melalui perencanaan yang hati-hati, penataan ruas jalan dan pembatasan jam operasional, peningkatan kesadaran, dan penanaman budaya keselamatan yang kuat. Imam juga menyayangkan tingkat kepedulian perusahaan-perusahaan angkutan berat masih dirasakan minim sekali.
Baca juga: AJUM Kembali Ke Jalan Kawal Pembatasan Jam Operasional Truk Trailer
“Asal ada kesadaran, kepedulian dan kesungguhan semua pihak untuk menanamkan budaya ‘zero accident’, insyaallah bisa terwujud. Dalam jangka panjang zero accident juga akan berdampak positif bahwa bisnis angkutan terkait pelabuhan,” tutup Imam.